JAKARTA,Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyinggung soal lawan dan kawan yang bersatu karena politik. Hal tersebut diucapkan Mahfud ketika dia menghadiri acara Bawaslu Award di The Hall Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2019). "Lihat saja pemilu, taro lah pilpres.

 Yang satu ingin merebut kekuasaan, yang satu ingin mempertahankan kekuasaan," kata dia. "Karena hanya kekuasaan, maka berlaku dalil tak ada kawan atau lawan yang abadi dalam politik. Yang kemarin jadi musuh, sekarang jadi kawan. Yang kemarin kawan, sekarang jadi lawan. Karena politik memang begitu wataknya," lanjut Mahfud.

Ucapan Mahfud tersebut sontak membuat hadirin di acara itu tergelak. Pasalnya, apa yang diucapkan Mahfud sesuai dengan situasi yang saat ini sedang terjadi, yakni bergabungnya lawan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto ke pemerintahan.

 "Demokrasi seperti itu, kalau dibiarkan jelek. Maka kita tampilkan nomokrasi. Nomokrasi itu negara hukum. Kalau demokrasi mencari menang, nomokrasi mencari benar," kata dia.

"Demokrasi seperti itu, kalau dibiarkan jelek. Maka kita tampilkan nomokrasi. Nomokrasi itu negara hukum. Kalau demokrasi mencari menang, nomokrasi mencari benar," kata dia.

Setidaknya ada 14 kategori yang diperebutkan seluruh panitia pengawas pemilu (panwaslu) di Indonesia. Ketua Bawaslu Abhan mengatakan, Bawaslu Award merupakan penghargaan kepada pengawas yang telah memberikan kontribusi dalam Pemilu 2019.

 "Hal ini sebagai penghargaan atas komitmen anak bangsa. Ini melanjutkan tradisi yang dibangun pendahulu kami, Bawaslu 2014," kata Abhan saat memberikan sambutannya dalam acara tersebut, Jumat (25/10/2019).