Jakarta -
Selama dua periode menjadi Gubernur Sulawesi Selatan, 2008-2018, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meraih lebih dari lima penghargaan di bidang pangan. Karena itu tak berlebihan bila Presiden Joko Widodo menjadikannya sebagai Menteri Pertanian (Mentan) untuk lima tahun ke depan.
Tapi di luar itu, SYL menduga penunjukan dirinya sebagai Mentan terkait dengan peristiwa beberapa tahun ke belakang. Alkisah, ketika baru beberapa bulan menjadi Gubernur DKI, Jokowi menghadapi persoalan pasokan beras. Karena Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu lumbung beras, Jokowi menemui dirinya di Makassar. Kepada YSL dia minta segera dikirim dua kontainer beras untuk menutup kekurangan.
"Dia minta dua kontainer saya siapkan lima kontainer. Saya tanda tangani MoU sama dia," kata SYL.
Ketika kemudian dirinya ikut mendampingi Jokowi mengecek pasar-pasar di Jakarta, SYL melihat bahwa DKI Jakarta juga kekurangan daging. Dia pun lantas menawarkan untuk segera memasok ikan tuna sebagai penggantinya. "Kamu ternyata kekurangan daging juga. Sudahlah saya kirim ikan tuna saja untuk ganti daging," ujar lelaki kelahiran Makassar, 16 Maret 1955 itu.
Ia menduga Presiden Jokowi mungkin mengingat benar peristiwa tersebut dan menilai dirinya suka mengekseskusi lebih dari apa yang diharapkan orang. "May be..sehingga Alhamdulillah, sekarang saya dipercaya menjadi Menteri Pertanian."
Meskipun semula SYL mengira dirinya akan mendapat tugas di bidang pemerintahan (Menteri Dalam Negeri) mengingar pengalamannya. Sebelum menjadi gubernur, SYL diketahui meniti karir dari bawah, mulai menjadi kepala desa, lurah, camat, bupati, hingga wakil gubernur.
Karena bekal pengalamannya yang berjenjang itulah, SYL juga paham bagaimana data pertanian terkadang dimainkan. Tak heran bila hingga sekarang ini kerap terjadi perbedaan data antara Kementerian Pertanian, BPS, dan Kementerian Perdagangan. Untuk itu dalam 100 hari ke depan, dia optimistis dapat mensinkronkan semua data yang berbeda itu menjadi satu yang terpercaya.