Jakarta - Firli Bahuri tengah menghitung hari untuk kemudian resmi menjadi Ketua KPK. Sembari menunggu jenderal polisi itu mendapatkan promosi jabatan dan segera menyandang bintang tiga.
Langkah Firli meniti lantai 11 Gedung Merah Putih tidak mulus. Catatan dugaan pelanggaran etik menyelimuti meski ditepis mentah-mentah oleh Firli.
Firli pernah bertugas di KPK sebagai Deputi Penindakan. KPK menyatakan Firli pernah melakukan berbagai pertemuan yang berujung pada pelanggaran kode etik berat.
Langkah Firli meniti lantai 11 Gedung Merah Putih tidak mulus. Catatan dugaan pelanggaran etik menyelimuti meski ditepis mentah-mentah oleh Firli.
Firli pernah bertugas di KPK sebagai Deputi Penindakan. KPK menyatakan Firli pernah melakukan berbagai pertemuan yang berujung pada pelanggaran kode etik berat.
"Ada dari 5 pimpinan bicara Pak Saut ada, Ibu Basaria, Pak Laode, Pak Alex, Pak Agus juga. Saya sendiri menghadapi 5 pimpinan tidak ada satu pun pimpinan mengatakan saya melanggar. Saya diperingatkan, iya," ujar Firli saat fit and proper test capim KPK di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Pada akhirnya DPR tetap memilih Firli sebagai Ketua KPK baru. Sedangkan 4 pimpinan lainnya adalah Alexander Marwata, Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron, dan Lili Pintauli Siregar. Bahkan Firli mendapatkan suara bulat di Komisi III DPR yaitu 56 suara.
Pengukuhan Firli dan 4 pimpinan KPK lainnya sebagai yang terpilih diketok pimpinan rapat paripurna saat itu, Fahri Hamzah. DPR pun menyetujui hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon pimpinan (capim) KPK periode 2019-2023.
"Apakah laporan Ketua Komisi III tentang uji kelayakan dan kepatutan pimpinan KPK masa jabatan 2019-2023 dapat kita setujui?" kata pimpinan rapat paripurna Fahri Hamzah di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019).
Pengukuhan Firli dan 4 pimpinan KPK lainnya sebagai yang terpilih diketok pimpinan rapat paripurna saat itu, Fahri Hamzah. DPR pun menyetujui hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon pimpinan (capim) KPK periode 2019-2023.
"Apakah laporan Ketua Komisi III tentang uji kelayakan dan kepatutan pimpinan KPK masa jabatan 2019-2023 dapat kita setujui?" kata pimpinan rapat paripurna Fahri Hamzah di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019).
Sembari menanti pelantikan pada Desember 2019, Firli masih bertugas aktif sebagai Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel). Pangkat yang disandang Firli adalah inspektur jenderal atau irjen dengan 2 bintang di bahunya.
Namun dalam surat telegram bernomor ST/3020/XI/KEP./2019 yang terbit pada Jumat, 8 November 2019, nama Firli tercantum sebagai salah satu yang mendapatkan promosi jabatan. Dia diangkat menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam). Firli akan menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yakni sebagai komisaris jenderal (komjen), menyesuaikan dengan jabatan barunya.
"Ya, benar yang bersangkutan mendapat promosi karena dinilai berprestasi dan mumpuni. Pangkatnya akan menyesuaikan dengan jabatan barunya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal kepada, Jumat (8/11/2019).
Iqbal menuturkan Firli memiliki sederet catatan prestasi sejak di Akademi Kepolisian (Akpol) hingga saat ini. Dia pernah dipercaya sebagai Komandan Resimen Korp Taruna tingkat I, II, dan III Akpol.
Namun dalam surat telegram bernomor ST/3020/XI/KEP./2019 yang terbit pada Jumat, 8 November 2019, nama Firli tercantum sebagai salah satu yang mendapatkan promosi jabatan. Dia diangkat menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam). Firli akan menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yakni sebagai komisaris jenderal (komjen), menyesuaikan dengan jabatan barunya.
"Ya, benar yang bersangkutan mendapat promosi karena dinilai berprestasi dan mumpuni. Pangkatnya akan menyesuaikan dengan jabatan barunya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal kepada, Jumat (8/11/2019).
Iqbal menuturkan Firli memiliki sederet catatan prestasi sejak di Akademi Kepolisian (Akpol) hingga saat ini. Dia pernah dipercaya sebagai Komandan Resimen Korp Taruna tingkat I, II, dan III Akpol.
"Sejak taruna, Pak Firli itu kariernya sudah cemerlang, memimpin taruna dari tingkat I sampai III. Dia memimpin sebagai Komandan Resimen Korp Taruna pada tahun 1990, memimpin semua taruna tingkat I, II, III. Jabatan di Akademi Kepolisian tersebut adalah jabatan sangat ketat pilihannya karena merupakan Taruna Akpol yang harus mempunyai kemampuan lengkap dari akademik, fisik dan mental kepribadian. Karena Danmenkorp Taruna itu adalah idola serta teladan semua taruna yang ada," terang Iqbal.
Iqbal mengungkapkan terpilihnya Firli sebagai ajudan mantan Wakil Presiden (Wapres) Boediono merupakan puncak kariernya di level perwira menengah. Iqbal menjelaskan ajudan wapres adalah personel pilihan yang masuk kategori cerdas, memiliki pola pikir cemerlang dan mempunyai kemampuan yang mumpuni.
"Kariernya cemerlang dan puncaknya saat menjadi ajudan wakil presiden, karena ajudan wakil presiden itu adalah pilihan, tentunya harus orang yang cerdas, pikirannya cemerlang, pribadi yang baik, maka Pak Firli sangat layak dipromosikan (sebagai Kabaharkam)," jelas Iqbal.
Iqbal mengungkapkan terpilihnya Firli sebagai ajudan mantan Wakil Presiden (Wapres) Boediono merupakan puncak kariernya di level perwira menengah. Iqbal menjelaskan ajudan wapres adalah personel pilihan yang masuk kategori cerdas, memiliki pola pikir cemerlang dan mempunyai kemampuan yang mumpuni.
"Kariernya cemerlang dan puncaknya saat menjadi ajudan wakil presiden, karena ajudan wakil presiden itu adalah pilihan, tentunya harus orang yang cerdas, pikirannya cemerlang, pribadi yang baik, maka Pak Firli sangat layak dipromosikan (sebagai Kabaharkam)," jelas Iqbal.
0 Comments