Bandung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar mengingatkan masyarakat tidak bereaksi berlebihan terhadap insiden perobekan Al Qur'an di Kota Tasikmalaya. Ia mengajak masyarakat menjaga suasana kondusif menjelang natal.

"Gak boleh reaksi secara berlebihan. Harus bisa menjaga suasana kondusif," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar saat dihubungi via telepon genggam, Kamis (19/12/2019).

MUI khawatir persoalan ini mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat, terutama menjelang perayaan natal. "Ini masalah sensitif. Jangan sampai ada orang bermaksud tidak baik, buat gaduh jelang natal. Aparat, MUI harus gerak cepat," ungkap dia.

Polisi sudah menangkap perobek Al Qur'an. Pelaku bernama Erwin (33). Versi keluarga menyebut bahwa Erwin mengidap gangguan jiwa sejak 2008.

"Kalau pelakunya mengidap gangguan jiwa tidak harus divonis apa-apa. Karena gangguan jiwa tidak akan kena kewajiban agama. Kalau pelaku waras, harus segera didalami motifnya. Kalau bermaksud penghinaan atau pelecehan AL Qur'an ditindak tegas," tutur Rafani.