Makassar - Asmaul Husna (21) mahasiswi UIN Alauddin Makassar yang tewas dibunuh pacar disebut gemar menulis. Salah satu tulisan mahasiswi berdarah Soppeng itu menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa UIN.

"Ceria sekali, dia memang begitu, suka posting puisi-puisi, kata-kata. Biasa dia bilang siapa ada ceritanya, maka tulis di bukuku," Halisa, salah seorang sahabat korban, kepada detikcom di Kelurahan Tamangapa, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/12/2019).

Kini, tulisan korban diperbincangkan banyak orang selepas kematiannya. Tulisan tersebut bercerita tentang pertentangan batin seorang anak gadis yang mengingat ibunya setelah berbuat suatu kesalahan.

Anak Ibu sedang menahan tangis;

Katanya karma sedang berjalan menuju ke arahnya, katanya karma akan segera menjemputnya.

Anak ibu Ialu menangis;

Tangisannya pelan tak terdengar dibalik pintu toilet karena sedang menggigit bibir bawahnya agar suaranya tangisannya tak pecah hingga akan muncul desas desus tanya para penggibah.

Tangisnya tak terdengar karena disamarkan oleh suara air yang keluar dengan patuhnya dari mulut bapak keran di toilet.

Anak ibu Ialu diam;

Pikirannya penuh dengan kesalahan dan cara menempuh penebusan.

Haruskah anak ibu meninggalkan dunia dengan cara paling tragis atau hidup di dunia dengan cara paling tragis pula.

Anak ibu kemudian tertidur;

Terpejam dengan mata sembab, tubuh dingin dipeluk angin malam tak ada yang peduli.

Sebab ibu jauh di sana dan tak tahu apa-apa tentang anaknya ini.