Jakarta - Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Asmaul Husna (21) tewas di tangan kekasihnya sendiri, Ridwan. Salah seorang sepupu korban, Miftahul Nur menceritakan kejadian saat Husna ditemukan tewas di dalam kamar.

"Saya keluar rumah pukul 15.00 WITA. Pulang ke rumah pukul 17.00 WITA. Saya pulang tidak terkunci pintu, iya (saya) tidak curiga juga. Malamnya juga saya sempat bikin story sedang kerja tugas, pukul 02.00 WITA saya baru tidur," ujar Miftahul Nur,di lokasi Pada Sabtu (14/12/2019).

Sebagaimana dilaporkan polisi, Husna diperkirakan tewas dibunuh. Polisi juga menduga Husna mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 15.30 WITA saat Miftahul kembali pulang ke rumah.

Jenazah Husna baru ditemukan dalam kondisi berlumuran darah dan wajah tertutup bantal saat salah seorang sepupu korban yang lain, bernama Satriani pulang ke rumah sekitar pukul 12.30 WITA. Miftahul kala itu juga sempat memeriksa denyut nadi Husna.

"Saya sempat Periksa tangannya (urat nadi) sudah meninggal. Tapi saya tidak berani lepas bantal di wajahnya, tidak berani," kata Miftahul.

Miftahul mengaku tidak terlalu sering berkomunikasi dengan Husna meskipun kamar Miftahul dan kamar Husna Saling berhadapan. "Kalau sepupu saya yang perempuan, Satriani, dia memang sekamar dengan korban. Cuma tadi siang baru pulang," katanya.

Sementara itu, pelaku yang juga kekasih korban, Ridwan sempat datang ke lokasi kejadian saat warga heboh menemukan Husna tak bernyawa. Dia kemudian mengakui perbuatannya dan saat ini diperiksa polisi.

"Setelah kami interogasi dia mengakui kepada kami bahwa dia yang melakukan perbuatan tersebut," ujar Kanit Reskrim Polsek Manggala, Iptu Syamsuddin, saat dimintai konfirmasi terpisah.

Saat ini polisi terus mendalami keterangan pelaku. Satriani dan Miftahul juga diperiksa sebagai saksi mata oleh polisi.