Alhasil, perlahan kondisinya semakin hari semakin baik. Dan ia kemudian bisa berjalan dan dipindahkan ke ruang isolasi selanjutnya. Ruang itu hampir tanpa ada peralatan medis pada ruang sebelumnya.

"Itu lima hari yang luar biasa berat. Saya merasakan betapa sakitnya. Dokter terus mendukung saya, ibu tidak apa-apa jalan pelan-pelan selangkah dulu dan pakai oksigennya," tuturnya.

"Lalu setelah itu saya dimasukkan ke ruang yang tidak ada peralatan lagi masih di ruang isolasi juga," tambah ibu dua anak itu.

Pada hari kedelapan dirawat di RSU dr Soetomo, suaminya kemudian menemuinya dan dokter yang merawat bahwa ia telah dinyatakan negatif alias sembuh dari virus corona.

"Dokter bilang itu pada suami saya kalau saya sudah kembali sehat. Saya dinyatakan negatif Covid-19," ungkapnya.

Meskipun saat ini Cristina sudah kembali ke rumah, namun ia harus tetap membatasi kegiatannya dan menjaga pola hidup agar tetap sehat. Pemkot Surabaya juga terus memantau kondisi pasien yang sudah sembuh itu melalui Puskesmas terdekat.

Bahkan, saat ini Pemkot juga memberikan sejumlah vitamin, suplemen dan makanan sehat. Ia mengaku bersyukur dengan perhatian itu.

"Terima kasih sekali kepada Bu Risma dan jajarannya atas apa yang sudah saya terima. Bahkan selama saya sakit suami dan anak saya diperhatikan. Pemimpin memberi kejelasan terhadap bawahan. Dan bawahan menjalankan tugasnya," ucapnya.

Cristina berharap, warga Kota Surabaya juga dapat mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Terlebih, dia sebagai mantan pasien Covid-19 sudah merasakan betapa sakitnya melawan virus tersebut.

"Peraturan pemerintah itu harus didengar. Ini bukan penyakit atau virus biasa. Saya sudah mengalami ini. Untuk anak muda, sudah tidak usah lagi keluar kalau sekadar nongkrong itu tidak perlu. Kita batasi interaksi. Memang ada dokter tapi, dia juga manusia," pungkasnya.
Alhasil, perlahan kondisinya semakin hari semakin baik. Dan ia kemudian bisa berjalan dan dipindahkan ke ruang isolasi selanjutnya. Ruang itu hampir tanpa ada peralatan medis pada ruang sebelumnya.

"Itu lima hari yang luar biasa berat. Saya merasakan betapa sakitnya. Dokter terus mendukung saya, ibu tidak apa-apa jalan pelan-pelan selangkah dulu dan pakai oksigennya," tuturnya.

"Lalu setelah itu saya dimasukkan ke ruang yang tidak ada peralatan lagi masih di ruang isolasi juga," tambah ibu dua anak itu.

Pada hari kedelapan dirawat di RSU dr Soetomo, suaminya kemudian menemuinya dan dokter yang merawat bahwa ia telah dinyatakan negatif alias sembuh dari virus corona.

"Dokter bilang itu pada suami saya kalau saya sudah kembali sehat. Saya dinyatakan negatif Covid-19," ungkapnya.
Meskipun saat ini Cristina sudah kembali ke rumah, namun ia harus tetap membatasi kegiatannya dan menjaga pola hidup agar tetap sehat. Pemkot Surabaya juga terus memantau kondisi pasien yang sudah sembuh itu melalui Puskesmas terdekat.

Bahkan, saat ini Pemkot juga memberikan sejumlah vitamin, suplemen dan makanan sehat. Ia mengaku bersyukur dengan perhatian itu.

"Terima kasih sekali kepada Bu Risma dan jajarannya atas apa yang sudah saya terima. Bahkan selama saya sakit suami dan anak saya diperhatikan. Pemimpin memberi kejelasan terhadap bawahan. Dan bawahan menjalankan tugasnya," ucapnya.

Cristina berharap, warga Kota Surabaya juga dapat mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Terlebih, dia sebagai mantan pasien Covid-19 sudah merasakan betapa sakitnya melawan virus tersebut.

"Peraturan pemerintah itu harus didengar. Ini bukan penyakit atau virus biasa. Saya sudah mengalami ini. Untuk anak muda, sudah tidak usah lagi keluar kalau sekadar nongkrong itu tidak perlu. Kita batasi interaksi. Memang ada dokter tapi, dia juga manusia," pungkasnya.