Banjarnegara - Tidak selamanya berbahaya, budidaya ular ternyata menjanjikan cuan yang menggiurkan. Seperti yang dilakukan pasangan suami-istri asal Banjarnegara, Jawa Tengah, Andre Kurniawan dan Fika Purnamasari.

Saat ini, mereka mempunyai ratusan ekor ular jenis sanca. Ratusan ekor ular dari suku pythons ini disimpan di dalam boks di ruang khusus.

Mulai dari anakan, indukan hingga yang masih berbentuk telur. Tidak tanggung-tanggung, sekali bertelur bisa mencapai 30 butir telur ular. Padahal satu ekor anakan ular sanca bisa laku dijual hingga Rp 8 juta. Tidak heran, jika sekali panen bisa meraup omzet antara Rp 180 juta hingga Rp 200 juta.

"Sekali bertelur mencapai 30 butir telur. Biasanya untuk penetasan, telur disimpan di dalam lemari dengan suhu 35 derajat celsius. Dengan cara ini biasanya telur akan menetas semuanya," terang Andre, Sabtu (14/12/2019).


Untuk masa penetasan membutuhkan waktu 90 hari. Andre mengaku, sebagian dari anakan ular yang baru ditetaskan sudah langsung dipesan oleh penghobi ular dari berbagai kota. Bahkan, ia pernah menjual ular peliharaannya tersebut sampai ke luar negeri.

"Penjualannya secara online, biasanya yang pesan dari berbagai kota. Ada yang dari Kalimantan, Jakarta, Papua sampai ada dari Filipina," sebutnya.

Saat ini, ia memiliki 6 ekor indukan ular sanca. Untuk makanan ular, Andre selalu menyiapkan daging ayam. Hanya, ia selalu membiasakan ular peliharaannya tersebut untuk makan daging mati.

"Untuk makannya, itu daging ayam yang sudah mati. Tujuannya agar dia tidak ada insting membunuh, dari kecil sudah diberi potongan daging ayam," jelasnya.

Pemberian makan ini dilakukan satu minggu sekali. Hal ini menjadi salah satu alasannya memelihara ular. Selain memiliki nilai jual tinggi, juga praktis dalam memeliharanya.


"Saya dan istri itu sering pergi keluar kota, jadi tidak dibingungkan harus memberi makan ular setiap hari. Cukup satu minggu sekali memberi makan sekaligus membersihkan kandang," ujarnya

Fika Purnamasari menambahkan, mereka sudah sejak lima tahun menggeluti budidaya ular. Bahkan, hobi memelihara ular ini yang akhirnya mempertemukan mereka berdua.

"Kita sama-sama hobi memelihara ular. Kenalnya juga karena ular dan akhirnya menikah. Jadi karena sama-sama hobi tidak ada yang takut. Karena ular sanca ini tidak berbisa," tuturnya.